Selasa, 13 Desember 2011

apa itu CREATIVE DIGITAL????

Creative Digital
Revolusi teknologi informasi dan komunikasi terjadi dalam tiga tahap: (1) komputer, (2) internet, dan (3) multimedia. Ketiga revolusi digital ini terjadi berurutan. Revolusi komputer, yang telah dimulai sebelum perang dunia kedua, telah mengubah cara bekerja dan meningkatkan produktivitas organisasi besar secara dramatis. Revolusi Internet di tahun 1980-1990 an telah membangun dunia maya (virtual world) yang memperkecil biaya ruang dan waktu dan menambah daya kompetisi organisasi. Dengan demikian teknologi informasi dan komunikasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari produktivitas semua organisasi, besar atau kecil. Revolusi multimedia mampu mengubah metode penyajian informasi dari bentuk yang paling primitif berbasis teks berkembang menjadi bentuk paling mutakhir yang mengkombinasikan efek suara dan visual. Tujuan awalnya adalah untuk memungkinkan penyampaian informasi secara lengkap sehingga si penerima informasi dapat menyerap sebanyak mungkin porsi dari keseluruhan informasi yang disajikan. Tujuan ini kemudian berkembang seiring dengan kreativitas manusia dalam bentuk integrasi daya ekspresi seni dan kultural ke dalam teknologi informasi dan komunikasi, di mana representasi informasi dalam bentuk multimedia dimaksudkan juga untuk memberikan daya tarik visual dan di sejumlah kesempatan bahkan dijadikan medium ekspresi seni dan budaya. Berawal dari sini manfaat teknologi informasi dan komunikasi tidak lagi hanya dirasakan oleh organisasi dalam melakukan aktivitasnya, tetapi merambah pada seluruh lapisan masyarakat, baik untuk kebutuhan produktif maupun konsumtif.
Revolusi multimedia membuka peluang besar bagi Indonesia untuk berhasil membangun ekonomi dan kemakmuran masyarakatnya. Segmen pasar multimedia adalah yang terluas, karena mencakup seluruh populasi dunia. Dengan demikian, volume pasar juga yang terbesar, dan bertumbuh sesuai pertumbuhan ekonomi dunia.
Lebih dari itu, industri multimedia di Indonesia berpeluang untuk tumbuh lebih berkelanjutan (sustainable) dan berakar. Potensi seni dan potensi kultural masyarakat yang sangat kaya dan unik menjadi modal intangible bagi perkembangan industri yang diyakini akan mampu bersaing secara internasional. Peluang bagi tenaga Indonesia untuk berpartisipasi dalam revolusi ini menjadi lebih besar. Dengan demikian industri multimedia ini menjadi peluang yang perlu direbut.

hubungan simulasi dan komputasi ........dengan........ penelitian IT

Simulasi dan Komputasi
Simulasi dan komputasi adalah dua proses yang berperan penting dalam keberhasilan suatu penelitian. Untuk bidang-bidang riset dasar seperti bioinformatika dan nanoteknologi, ketepatan pemodelan fenomena alam beserta kecepatan simulasi dan komputasi merupakan prasyarat yang tidak bisa dihindarkan dalam mencapai hasil yang valid. Dalam hal ini simulasi dan komputasi menggunakan sarana komputer sudah merupakan kebutuhan yang tak terpisahkan dari riset dasar, terutama yang memerlukan perhitungan matematis dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dan melibatkan volume data yang besar. Di samping itu, hampir semua disiplin ilmu, baik teknik maupun sosial, memerlukan adanya metode komputasi dan simulasi yang dapat diandalkan dalam kegiatan penelitian dan pengembangan di setiap bidang tersebut.
Tingkat kompleksitas dalam suatu algoritma komputasi biasanya dikaitkan dengan banyaknya operasi perkalian dan penjumlahan yang harus dilakukan. Semakin kompleks algoritma tersebut, semakin besar sumber daya pengolah informasi yang dibutuhkan. Keterbatasan sumber daya pada umumnya akan terkompensasi oleh waktu pengolahan yang lebih lama. Permasalahan menjadi semakin parah apabila volume data yang menjadi masukan dalam proses komputasi cukup besar, atau apabila simulasi memerlukan iterasi dalam jumlah yang cukup besar. Permasalahan volume data atau jumlah iterasi yang besar ini seringkali muncul sebagai tuntutan untuk memperoleh statistik luaran yang sahih dan akurat.
Kondisi tersebut sebenarnya dapat diatasi apabila tersedia perangkat superkomputer yang memiliki kemampuan komputasi berkecepatan tinggi dan memori yang besar. Harga yang sangat mahal menjadi kendala utama bagi solusi ini. Namun di Indonesia keterbatasan dana dan infrastruktur fisik justru dapat mendorong timbulnya aneka inovasi baru untuk mengatasi masalah tersebut. Sebagai contoh, adanya kebutuhan lokal akan pengolahan data dalam jumlah besar maupun kemampuan komputasi tinggi untuk kalkulasi numerik melahirkan aneka inovasi baru dengan harga terjangkau serta kemampuan yang setara melalui sistem mesin paralel. Keterbatasan infrastruktur dapat pula menjadi pendorong inovasi sistem komunikasi alternatif yang sesuai dengan kondisi lokal untuk merealisasikan sistem komputasi Grid.

PENELITIAN IT,,,,,gimana sich????

Kegiatan penelitian
1) Parallel processing
Pengolahan secara serial mempunyai keterbatasan dalam hal kecepatan, karena sangat bergantung kepada kemampuan satu komputer. Akan tetapi dengan pengolahan paralel yang melibatkan sejumlah komputer, kecepatan komputasi dapat ditingkatkan. Dengan demikian perlu dilakukan pengembangan dan implementasi sistem komputasi paralel berbasis mesin paralel mandiri, termasuk di dalamnya pengembangan aplikasi dan sistem perangkat keras yang relevan untuk mesin paralel. Perlu dikembangkan teknik cluster computing di mana sejumlah komputer personal yang berdekatan dihubungkan sehingga seolah-olah menjadi suatu komputer yang besar. Teknik ini dapat memberikan kinerja yang sama dengan biaya yang lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan komputer tunggal dan dapat diterapkan untuk memecahkan masalah komputasi skala besar.
2) Grid computing
Teknologi komputasi Grid adalah suatu teknologi komputasi yang memanfaatkan komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan yang berbeda. Teknologi ini dapat dipakai untuk memecahkan masalah komputasi dengan skala sangat besar. Dalam hal ini perlu dikembangkan koneksi mesin-mesin paralel mandiri dalam sistem Grid, termasuk di dalamnya pengembangan aplikasi, teknologi komunikasi, dan sistem perangkat keras yang relevan dengan sistem Grid.
3) Simulation modeling and analysis
Perlu pula dipelajari dan dikembangkan teknik pemodelan simulasi beserta analisisnya, terutama dalam memprediksi besaran-besaran acak yang terkait dengan fenomena alam atau kegiatan ekonomi yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Pemodelan matematis yang lengkap dan akurat dari besaran-besaran acak serta metode analisis yang sistematis memungkinkan diperolehnya prediksi yang mendekati kenyataan dan mendukung pengambilan keputusan yang tepat di berbagai bidang kehidupan masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan deteksi dan peringatan dini terhadap bencana alam.
4) Real time processing
Pengolahan secara waktu nyata banyak diperlukan di dunia industri dan niaga. Pengolahan waktu nyata untuk skala industri besar pada umumnya memerlukan kekuatan komputasi yang besar. Oleh sebab itu perlu dikembangkan sistem dan aplikasi pemrosesan waktu riil yang mampu menunjang kebutuhan komputasi skala besar.

apa makhsud dari COMMUNITY ACCESS POINT>>>>

Community Access Point
Telah terjadi kesenjangan mendapatkan informasi (digital divide) di Indonesia dikarenakan terbatasnya sarana dan prasarana untuk mengakses informasi tersebut. Kesenjangan ini terjadi karena terbatasnya kemampuan finansial dan teknis bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Harga peralatan dan biaya operasional yang tinggi menjadikan peralatan ini menjadi barang mewah. Di samping itu kemampuan teknis yang pada umumnya masih rendah menyebabkan akses kepada sumber informasi merupakan kegiatan yang sangat rumit sehingga mereka belum dapat merasakan manfaatnya dan belum tahu bagaimana cara mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan cepat, mudah dan murah. Hal ini menyebabkan penyebaran informasi tidak dapat merata. Mereka yang memiliki kemampuan finansial tinggi dan berpendidikan tinggi menjadi diuntungkan dengan ketersediaan informasi tersebut. Sedangkan yang berpenghasilan dan berpendidikan rendah tidak merasakan manfaatnya era keterbukaan dan globalisasi seperti sekarang ini. Akibatnya jurang antara keduanya menjadi makin besar. Kesempatan dan peluang akan direbut terlebih dahulu oleh mereka yang finansial dan pendidikannya mencukupi. Upaya mencerdaskan bangsa menjadi terhambat dan tidak kena sasaran.
Untuk mengatasi hal tersebut, penyediaan sarana dan fasilitas, yang biasa disebut Community Access Point mutlak diperlukan. Dengan fasilitas ini masyarakat yang tidak memiliki kemampuan finansial dan teknis yang memadai tetap dapat memperoleh akses kepada sumber informasi melalui fasilitas tersebut dan bantuan operator yang disediakan khusus untuk pengoperasian peralatannya. Mengingat masih banyaknya penduduk yang tidak memiliki kemampuan finansial dan teknis yang cukup, kebutuhan akan Community Access Point ini adalah sangat banyak dan dana yang diperlukan pemerintah untuk itu adalah sangat besar disebabkan mahalnya harga peralatan dan biaya operasionalnya. Disamping itu kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau tanpa fasilitas listrik dan telponyang dan sangat luas juga menghambat penyebaran sarana Community Access Point.

sekarang zaman DIGITAL BROADCASTING, mau tau kenapa???

Digital Broadcasting
Keunggulan sistem TV digital dibanding analog terletak pada kualitas penerimaan yang lebih baik, kebutuhan daya pancar yang lebih kecil, ketahanan terhadap interferensi dan kondisi lintasan radio yang berubah-ubah terhadap waktu (seperti yang terjadi jika penerima TV berada di atas mobil yang berjalan cepat), serta penggunaan bandwidth yang lebih efisien. Segala kelebihan tersebut dimungkinkan oleh pemanfaatan teknologi pengolahan sinyal digital seperti kompresi, pengkodean kanal, dan ekualisasi digital yang berkembang pesat dalam dua dasawarsa terakhir. Pada saat bersamaan teknologi chip telah berkembang pesat dan memungkinkan seluruh pengolahan digital sampai di tingkat RF dilakukan oleh perangkat berukuran kecil dan murah jika diproduksi masal. Aplikasi teknologi siaran digital juga menawarkan integrasi dengan layanan multimedia lainnya serta integrasi dengan layanan interaktif seperti Video on Demand (VoD), Pay Per View (PPV), bahkan layanan komunikasi dua arah seperti teleconference.
Desain dan implementasi sistem siaran TV digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. Terdapat dua aspek yang berbeda dan memerlukan kompromi dalam hal ini. Pada satu sisi, teknologi TV digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi sangat tinggi, tetapi pada sisi lain memerlukan tersedianya kanal dengan laju sangat tinggi, mencapai belasan Mbps. Di sisi lain, sistem TV digital juga diharapkan mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi. Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital perlu ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama atau SFN (single frequency network) sehingga daerah cakupan dapat diperluas.
Karena kelebihan gambar digital ini dibandingkan dengan gambar analog, TV analog di negara maju diperkirakan masih dipakai sampai akhir 2006. Dengan demikian produksi peralatan pengolah gambar yang baru (cable, satellite, VCR, DVD players, camcorders, video games consoles) adalah dengan menggunakan format digital. Untuk itu supaya pesawat analog masih dapat dipakai diperlukan inverter (set top box) yang dapat merubah signal digital ke analog sehingga dapat dilihat dengan menggunakan TV receiver biasa.

apa sih istilah "information exchange"????

Information Exchange
Di semua negara terdapat banyak sistem yang dioperasikan untuk keperluan pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi. Sistem-sistem tersebut dibuat untuk suatu keperluan khusus dimana sistem tersebut ditempatkan, seperti unit-unit pemerintah, untuk mengumpulkan dan mendistribusikan informasi yang khusus pula. Dengan banyaknya sistem yang beroperasi tersebut akan dihasilkan banyak pusat data yang memiliki banyak perbedaan antara satu dengan yang lain. Banyaknya pusat data ini menjadikan pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi menjadi tidak efisien dan efektif. Hal ini disebabkan karena banyak terjadi redundansi data dan proses karena masing-masing sistem melakukannya dengan mengacu pada kebutuhannya sendiri yang ada kemungkinan juga telah dilakukan oleh sistem lain. Redundansi data dan proses ini menyebabkan pengumpulan, pengolahan dan penyebaran informasi menjadi berat dan kadang-kadang bertentangan satu dengan yang lain sehingga menyulitkan pemanfaatannya.
Untuk menghindari redundansi ini, pusat data yang terbentuk di masing-masing unit harus berinteraksi dengan unit yang lain dalam usaha untuk memperoleh data yang dibutuhkan tetapi sudah tersedia di sistem lain. Sayangnya, interaksi tidak mudah mengingat masing-masing sistem pada unit yang berbeda memiliki format data yang berbeda dan dibangun dengan menggunakan platform yang berbeda pula. Tidak adanya interoperabilitas antar sistem yang beroperasi di masing-masing unit menyebabkan sulitnya suatu sistem menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem lain atau memberikan informasi kepada sistem lain. Masing-masingnya membentuk sistem-sistem yang terisolasi satu sama lain. Tanpa adanya interoperabilitas yang dirancang dengan baik akan sulit bagi tiap sistem untuk berinetraksi dengan sistem lain. Banyaknya pusat data ini juga akan berakibat sulitnya pencarian informasi oleh pengguna. Hal ini akan membuka peluang untuk terjadinya diskriminasi dalam kemudahan memperoleh informasi, baik karena alasan teknis kemampuan pencarinya maupun karena alasan nonteknis. Diskriminasi dalam mendapatkan akses informasi (access discrimination) seperti ini menghambat usaha untuk penyebaran dan pendayagunakan informasi di lapisan masyarakat.
Saat ini penyediaan dan akses informasi bersama (information sharing) di Indonesia perlu didorong oleh pemerintah karena ada banyak lembaga/institusi yang tidak mau membuka akses informasi ke pihak lain walaupun informasi tersebut sangat dibutuhkan dan dapat bermanfaat untuk kepentingan semua pihak. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme pertukaran informasi (information exchange) yang memudahkan pemakaian bersama informasi (information sharing) antar masing-masing unit pemerintahan dan dengan unit-unit di luar pemerintahan. Untuk itu diperlukan kegiatan-kegiatan penelitian yang mendukung terwujudnya mekanisme pertukaran informasi yang efisien dan efektif. Dengan adanya suatu mekanisme pertukaran informasi semacam ini, akan dihasilkan kemudahan dalam pertukaran informasi, pencarian informasi, penyebaran informasi dan pemakaian bersama informasi.

bagaimana jaringan informasi dan sistem telekomunikasi di negara kita tercinta??

Jaringan Informasi dan Sistem Telekomunikasi
Penetrasi teknologi informasi dan komunikasi mutlak diperlukan bagi kemajuan perekonomian di Indonesia. Saat ini angka teledensitas di Indonesia masih rendah berada di bawah 4%. Padahal, menurut ITU-T, peningkatan 1% penetrasi teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3%. Beberapa alasan rendahnya ketersediaan layanan ini adalah tingginya biaya infrastruktur jaringan kabel karena letak geografis yang sulit terjangkau secara fisik sehingga pembangunan dan pemeliharaan peralatan menjadi mahal.
Dengan demikian layanan komunikasi tidak dapat merata ke seluruh masyarakat Indonesia terutama masyarakat pedesaan. Hal ini disebabkan karena tingginya biaya investasi tersebut tidak dibarengi dengan potensi pendapatan yang memadai sehingga operator cenderung mengkonsentrasikan pembangunannya di perkotaan saja. Ini menjadi suatu tantangan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan sistem dan teknologi yang memungkinkan untuk meningkatkan penetrasi dan teledensitas teknologi informasi dan komunikasi bagi masyarakat pedesaan dan daerah terpencil di Indonesia dengan mempertimbangkan biaya investasi dan kesulitan geografisnya. Tantangannya adalah bagaimana menggunakan teknologi radio yang relative murah supaya dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi suara maupun data layaknya pesawat telpon biasa (PSTN). Selain itu, fenomena konvergensi teknologi informasi, akibat menyatunya teknologi komputer, komunikasi, dan konten (audio visual) yang melahirkan teknologi multimedia, menyebabkan kebutuhan bandwith menjadi mendesak dengan makin banyaknya kebutuhan aplikasi dan layanan yang menyerap bandwidth besar. Keterbatasan infrastruktur yang ada dan harganya yang mahal menyebabkan perlunya penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan teknologi dengan bandwidth lebih lebar tetapi dengan biaya komunikasi lebih murah, terutama bagi masyarakat pedesaan. Sistem telekomunikasi berbasis Internet Protocol menjadi suatu pilihan yang harus karena dengan ini kemudahan pendistribusian dan pencarian konten dapat tercapai. Dengan tersedianya jaringan informasi dan sistem telekomunikasi yang menjangkau segenap lapisan masyarakat, baik secara geografis maupun ekonomis, layanan-layanan apa saja dapat diberikan kepada siapa saja yang berwewenang, kapan saja dan dimana saja.

apa DAN siapa sich STAKEHOLDER itu?????

Stakeholders
Dalam merumuskan strategi yang sesuai untuk dapat menjalankan program-program riset dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan untuk mencapai visi dan misi teknologi tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu stakeholder yang terkait dengan pengembangan teknologi ini di Indonesia. Dalam formulasi strategi di sini ditentukan setidaknya ada empat stakeholder yang harus dilibatkan dan terlibat dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia.
19
a) Pemerintah. Stakeholder yang merupakan perumus dan pengendali kebijakan tentang pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dan melayani semua stakeholder lain yang sekaligus merupakan pemilik informasi dan pengguna teknologi terbesar. Pemerintah di sini diwakili oleh lembaga-lembaga pemerintah baik departemen maupun non departemen yang banyak terlibat dalam pengembangan teknologi yang merupakan pelaku riset dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Di samping itu dukungan pemerintah sebagai pengguna teknologi terbesar juga diperlukan dalam pemanfaatan produk dan layanan teknologi hasil riset dan pengembangan dalam negeri.
b) Bisnis. Stakeholder yang berperan dalam meningkatkan perekonomian negara dan kesejahteraan bangsa yang harus dilayani dengan baik oleh pemerintah. Dibutuhkan peran serta aktif dari pelaku bisnis untuk mengembangkan dan memanfaatkan produk dan layanan teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan hasil riset dan pengembangan dalam negeri
c) Masyarakat. Stakeholder terbesar dalam negara yang sangat menentukan ketegaran suatu pemerintahan dan harus dilayani dengan baik oleh pemerintah dan pelaku bisnis. Kebutuhan masyarakat atas informasi serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk penyebaran informasi kepada mereka merupakan masukan yang sangat penting bagi keberlanjutan program riset dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi.
d) Pendidikan. Stakeholder ini mewakili institusi pendidikan dan penelitian, guru/peneliti, dan siswa yang merupakan generasi penerus bangsa dan karenanya harus disiapkan sejak dini menjadi akrab dengan teknologi informasi dan komunikasi. Pendidikan yang mencakup pengajaran dan penelitian dimasukkan sebagai stakeholder untuk menjamin bahwa pemanfaatan teknologi dapat dipenuhi dari produk, layanan, dan sumberdaya manusia dalam negeri yang merupakan hasil dari pengajaran dan penelitian yang dilakukan oleh tiap institusi.
Untuk melancarkan hubungan antar stakeholder tersebut yang masing-masing terdiri dari banyak unit, diperlukan satu unit yang merupakan koordianator riset dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi nasional. Peran ini secara tradisional adalah dan telah dipegang oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) sejak lama.

TERNYATA!!!!! pemerintah adalah pemerata informasi

Pemerintah sebagai Pemerata Informasi
Teknologi informasi dan komunikasi adalah suatu alat yang membutuhkan kemampuan untuk memiliki dan menggunakannya. Tiap negara memiliki kemampuan yang berbeda untuk memiliki dan menggunakannya sehingga memunculkan kesenjangan digital (digital divide) yang membagi negara-negara di dunia menjadi kelompok negara yang kaya informasi (information rich) dan kelompok negara yang miskin informasi (information poor). Kemajuan dan sifat teknologinya serta harga perangkatnya menyebabkan tingkat perbedaan pemanfaatan teknologi untuk pemberdayaan informasi antar negara makin lama makin mengecil. Kekuatan intelektual dan komitmen pemerintah merupakan bekal yang lebih menentukan kemampuan suatu negara untuk memperkecil kesenjangan digitalnya dengan negara lain. Di dalam negeri sendiri, masyarakat atau badan usaha memiliki kemampuan yang sama dalam memanfaatkan teknologi untuk memberdayakan informasi. Dengan demikian kesenjangan digital di dalam negeri menjadi lebih penting untuk diperhatikan apabila pemerintah berniat memanfaatkan teknologi dalam pemberdayaan informasi untuk menggerakkan perekonomian. Akan muncul kelompok yang diuntungkan karena memiliki kemampuan teknologi informasi dan komunikasi yang lebih tinggi dari kelompok lain.
Kemampuan teknologi informasi dan komunikasi ini mencakup kemampuan teknis untuk mengoperasikan peralatan teknologi informasi dengan mahir dalam berkomunikasi dengan sumber layanan informasi dan kemampuan finansial dalam penyediaan peralatan teknologi dan membayar biaya pengoperasiannya. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai suatu alat perlu direncanakan dengan menjanjikan kemudahan pemanfaatannya bagi semua warga negara dan badan usaha dengan tingkat pendidikan dan ekonomi yang sangat bervariasi. Dengan demikian diperlukan suatu rencana pengembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dengan keterbatasan finansial dan teknis. Perlu disiapkan fasilitas penghubung teknologi informasi dan komunikasi lengkap dengan personelnya untuk dapat mengeliminasi faktor penyebab terjadinya kesenjangan digital tersebut dalam jangka pendek. Perlu disiapkan teknologi supaya informasi yang dibutuhkan warga dan badan usaha kelas UMKM dapat didorong (push) ke mereka secara teratur sehingga mereka bisa mendapatkannya tanpa harus mencari. Kebutuhan akan produk dan layanan teknologi semacam ini perlu direncanakan untuk dipenuhi oleh potensi dalam negeri melalui program-program riset dan pengembangan yang disusun secara terencana dalam tahapan-tahapan yang berkelanjutan. Disamping itu kebutuhan infrastruktur yang menjangkau semua tempat di Indonesia dengan biaya investasi dan pengoperasian yang terjangkau adalah program riset dan pengembangan yang mutlak diperlukan.

PEMERINTAH kita dan IT

Peran Pemerintah dalam Pemberdayaan Informasi
Seperti telah dijelaskan di atas informasi pada saat ini telah menjadi dan harus diperlakukan sebagai suatu aset nasional yang sangat penting dan harus diberdayakan sebaik mungkin untuk dapat dimanfaatkan bagi kepentingan bangsa dan negara Indonesia. Pemerintah memiliki peran penting dalam pemberdayaan informasi sebagaimana akan dijelaskan di bawah ini.
menurut saya ........sebagai Produsen dan Pengguna Informasi
Di semua negara, pemerintah adalah organisasi pengolah data yang terbesar. Data yang demikian banyak membutuhkan pengolahan yang intensif supaya dapat menghasilkan sejumlah strategi, kebijakan, rencana, aturan, regulasi yang dapat mengarahkan warga negara dan masyarakat dalam beraktivitas, berinovasi, dan berkreasi. Mengingat sektor pemerintah/publik dalam negara berkembang memiliki arti ekonomi yang sangat penting, peningkatan produktivitas dalam sektor pemerintah/publik akan menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap ekonomi secara keseluruhan. Dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, tugas pemerintah dalam pengumpulan, penyimpanan, perhitungan, analisis, dan penyebaran data dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat dan hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara lebih cepat dan tepat sasaran. Teknologi informasi dan komunikasi dapat membuat pemerintah dan negara secara keseluruhan menjadi lebih produktif, lebih efektif, dan lebih efisien.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga memungkinkan untuk menghasilkan rekaman data yang lebih rapi dan dapat diakses dari mana saja dan kapan saja. Rekaman data semacam ini akan memudahkan pemantauan dan pemeriksaan. Dengan demikian akan memudahkan untuk menilai apakah pemerintah telah melaksanakan tugasnya dengan tepat dan cepat, sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Akuntabilitas dan transparansi akan dapat ditingkatkan sehingga memungkinkan untuk menciptakan tata pemerintahan yang lebih baik (good governance). Dengan demikian, adalah sangat tepat apabila usaha-usaha peningkatan produktivitas, akuntabilitas dan transparansi pemerintah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

peluang dan tantangan anak-anak IT "at this times"

Peluang
Beberapa aspek penting yang dapat dijadikan peluang dalam penelitian, pengembangan dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, antara lain:
a) Membaiknya perekonomian Nasional Indonesia, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2005-2025 berada pada kisaran 6 persen per tahun;
b) Semangat reformasi dan demokrasi, maraknya semangat reformasi dan demokrasi dapat dijadikan momentum untuk melakukan perubahan mendasar di segala bidang, termasuk dalam upaya penelitian, pengembangan dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi;
c) Berkembangnya ekonomi baru, perekonomian dunia yang semula berbasiskan pada sumber daya (resource based economy) menuju transisi ekonomi baru menjadi perekonomian berbasiskan pada pengetahuan (knowledge based economy) dengan dukungan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi;
d) Meningkatnya akses informasi, akses informasi yang semakin luas membawa implikasi pada tuntutan konsumen terhadap barang dan jasa yang semakin meningkat. Hal ini merupakan peluang untuk meningkatkan produktivitas dengan memperbaiki Quality, Cost & Delivery (QCD) barang dan jasa di bidang teknologi informasi dan komunikasi;
e) Globalisasi, globalisasi memberikan peluang untuk memperluas jaringan kerjasama regional maupun internasional, khususnya bagi penelitian, pengembangan dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi.
1.2.4 Tantangan
Selain peluang yang terbuka, terdapat tantangan yang harus dihadapi dalam penelitian, pengembangan dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, antara lain:
a) Menyelaraskan kebijakan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi dengan kebijakan ekonomi. Pengembangan teknologi sangat terkait dengan kemajuan perekonomian. Diperlukan kebijakan agar dunia usaha berpihak terhadap penggunaan hasil riset dan produk teknologi yang dikembangkan di dalam negeri. Hasil riset yang dilakukan harus diserap oleh dunia usaha dengan dukungan pasar terhadap produk bangsa sendiri;
5
b) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang paling strategis dalam penelitian, pengembangan dan penguasaan teknologi. Dalam hal ini, secara simultan harus dilakukan pengembangannya baik sumber daya manusia yang terdapat dalam industri teknologi informasi dan komunikasi serta praktisinya di organisasi (ICT Worker), maupun pemakainya (Enabled Worker). Dalam hal ini termasuk juga peningkatan partisipasi perempuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi;
c) Meningkatkan pemahaman pentingnya budaya informasi. Meskipun beberapa tahun belakangan ini, pengembangan teknologi sudah dilakukan, tetapi belum diimbangi dengan tumbuhnya kesadaran baru dari masyarakat akan pentingya informasi. Padahal masyarakat informasi (information society) akan mungkin dicapai, apabila pengembangan teknologi informasi dan komunikasi disertai oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya informasi;
d) Meningkatkan peranan dunia usaha besar, menengah dan kecil dalam pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Daya tarik dan daya saing untuk berinvestasi di bidang teknologi masih rendah. Oleh karena itu harus ada upaya untuk meningkatkan insentif dari pemerintah, struktur biaya dan kepastian hukum;
e) Meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Berdasarkan data global software piracy tahun 2004 yang dilansir oleh Business Software Alliance (BSA) (Juli, 2004) Indonesia merupakan salah satu dari empat negara dengan pembajakan perangkat lunak terbesar yakni 88%, setelah China (92%), Vietnam (92%) dan Ukraina (91%). Kenyataan ini merupakan tantangan yang harus dihadapi, karena persoalan seperti ini akan menghambat perekonomian Indonesia dengan disepakatinya Trade Related aspect to Intellectual Property Rights (TRIPs) yang memungkinkan negara-negara maju menggunakan isu HKI untuk menjaga posisinya dalam perdagangan internasional.

kekuatan dan kelemahan TI di zaman yang serba instant

Kekuatan
Untuk mendukung pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, Indonesia telah memiliki faktor-faktor yang dapat dianggap sebagai kekuatan (strenght), antara lain:
a) Indonesia memiliki jumlah tenaga kerja yang cukup besar, terampil dan berpengalaman;
b) Industri besar di bidang teknologi informasi dan komunikasi sudah melakukan
3
investasi di Indonesia (IBM, Oracle, Micrsosoft, SUN Microsystems, INTEL, dll.);
c) Secara alamiah telah terbentuk pengelompokan industri teknologi informasi dan komunikasi yang berpotensi membangun klaster, antara lain:
1) Wilayah Priangan (Bandung High Tech Valley (BHTV), RICE, dll);
2) RICE Bali;
3) Toba Group;
4) Pulau Batam.
d) Industri pendukung/komponen seperti IC (Integrated Circuit), CRT (Computer ray Tube), LCD (Liquid Computer Display), Hand Phone, Camera Digital, Lensa Digital, PCB (Personal Computer Board), Komponen Plastik, Komponen Casting sudah diproduksi dalam negeri;
e) Telah tersedia infrastruktur, meskipun belum merata di seluruh Nusantara.
1.2.2 Kelemahan
Namun selain kekuatan di atas, masih terdapat faktor-faktor yang dapat dianggap sebagai kelemahan (weakness) dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, antara lain:
a) Lingkungan usaha belum sepenuhnya kondusif, terutama belum adanya kepastian hukum;
b) Dukungan riset dan pengembangan dan transfer teknologi masih lemah, karena terbatasnya pembiayaan;
c) Belum tersedianya Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi produk teknologi informasi dan komunikasi;
d) Pasar ekspor yang masih terbatas;
e) Ketergantungan barang modal, komponen dan bahan baku impor masih tinggi, sehingga mudah terpengaruh oleh perubahan global;
f) Terbatasnya SDM yang profesional sebagai wirausahawan di bidang pengembang industri teknologi informasi dan komunikasi;
g) Potensi usaha berbasis teknologi informasi dan komunikasi belum dikembangkan secara optimal misalnya industri animasi;
h) Tingginya tingkat pembajakan produk piranti lunak.

perkembangan TI di negeri kita tercinta

Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka membangun peradaban bangsa. Kenyataan menunjukkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan penting dalam perkembangan peradaban, terutama perekonomian dunia. Abad ke-21 bahkan diyakini akan menjadi abad baru yang disebut era informasi-ekonomi (digital-economic) dengan ciri khas perdagangan yang memanfaatkan elektronika (electronic commerce). Kondisi ini mengakibatkan adanya pergeseran paradigma strategi pembangunan bangsa-bangsa dari pembangunan industri menuju ke era informasi (information age).
Pergeseran paradigma memberikan implikasi terhadap terjadinya proses transisi perekonomian dunia yang semula berbasiskan pada sumber daya (resource based economy) menjadi perekonomian yang berbasis pengetahuan (knowledge based economy). Pembangunan teknologi informasi dan komunikasi merupakan sumber terbentuknya iklim yang menjadi landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumberdaya manusia yang pada gilirannya dapat menjadi sumberdaya pertumbuhan dan daya saing ekonomi. Oleh karena itu, teknologi informasi dan komunikasi merupakan faktor yang memberikan kontribusi sangat signifikan dalam peningkatan kualitas masyarakat melalui peranannya yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
Dalam konteks pembangunan ekonomi, terdapat beberapa pergeseran paradigma dalam kaitannya dengan kehadiran dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, antara lain:
a) Kompetisi akan menggantikan monopoli dalam kehidupan bernegara, berorganisasi ataupun berusaha;
b) Desentralisasi akan menggantikan sentralisasi, baik bagi organisasi pemerintah, swasta maupun organisasi masyarakat lainnya.
c) Regulasi fasilitas (enabler) yang jauh lebih longgar akan menggantikan
2
regulasi penghambat (wall) yang dirasakan terlalu ketat dan bertentangan dengan kaidah-kaidah reformasi yang lebih bersifat demokratis dan adil.
d) Ekonomi digital yang diharapkan dapat menciptakan peluang baru bagi pelaku ekonomi kecil dan menengah melalui pemerataan informasi dan jalur distribusi yang lebih adil akan menggantikan ekonomi kapitalistik yang dikuasai oleh konglomerat dan tidak adil.
e) Berubahnya infrastruktur telekomunikasi menjadi infratruktur informasi dengan adanya perkembangan konvergensi teknologi informasi dan komunikasi.
f) Masyarakat yang berbasis materi (material/resource base) akan digantikan oleh masyarakat yang berbasis pengetahuan (knowledge base).
Secara umum, peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam lingkup nasional mencakup fungsi-fungsi sebagai berikut:
a) Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
b) Meningkatkan daya saing bangsa.
c) Memperkuat kesatuan dan persatuan nasional.
d) Mewujudkan pemerintahan yang transparan.
e) Meningkatkan jati diri bangsa di tingkat internasional.
Untuk mewujudkan peranan yang begitu strategis tersebut, perlu dikembangkan kebijakan teknologi informasi dan komunikasi agar terdapat keseiramaan langkah dalam implementasinya.

Selasa, 27 September 2011

pembobolan IMF

ADA YANG TAU, (IMF) INTERNATIONAL MONETARY FOUND, ADALAH SUATU BADAN DUNIA YANG BERGERAK DI BIDANG KEUANGAN , YANG BERTUGAS MEMONITORI PERGERAKAN ALIRAN KEUANGAN BANK DUNIA DI NEGARA-NEGARA EROPA,,,,, MENGEJUTKAN BERBAGAI KALANGAN DI DUNIA TENTANG SUATU KASUS YANG MENGEJUTKAN ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ANONYMOUS ,,,,,adalah suatu gerakan yang membuat semua kalangan menjadi was-was dan terkejut